Rabu, 18 April 2012

Tumbuhan Menghilangkan Formaldehide


Letakkan  satu dari tiga tumbuhan berikut baik di dalam rumah atau kantor.
Palem bambu (Chamaedorea)     Peace lily (Spathiphyllum)  Rubber plant (Ficus elastica)
Zat kimia dari material gedung, furniture dan pengharum ruangan, akan menjadi racun di udara yang bisa membahayakan kesehatan Anda. Tapi, jangan khawatir, Anda bisa membersihkannya dengan mudah.

Caranya, dengan meletakkan tumbuhan yang bisa membersihkan racun di dalam ruangan. "Tumbuhan dengan oksigen bisa menghilangkan zat kimia seperti formaldehida, racun dalam ruangan yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, saraf, serta kanker," kata B.C. Wolverton, PhD, mantan peneliti NASA dan penulis buku How to Grow Fresh Air, dikutip dari Health.com.

Letakkan saja satu dari tiga tumbuhan berikut baik di dalam rumah atau kantor. Tentunya, agar udara yang setiap hari Anda hirup bebas dari racun berbahaya.


1. Palem bambu (Chamaedorea)
Tumbuhan ini sangat efektif menghilangkan formaldehide di udara. Untuk merawatnya juga tak terlalu sulit. Cukup letakkan di area yang terkena sinar matahari dan siram secara teratur.

2. Peace lily (Spathiphyllum)


Aromanya sangat wangi dan bisa membersihkan banyak racun kimia. Seperti aseton, benzene, dan amonia. Agar tumbuhan ini terbebas dari serangga, bersihkan daunnya secara teratur.

3. Rubber plant (Ficus elastica)
Tanaman ini paling efektif untuk membersihkan formaldehida. Memiliki toleransi terhadap suhu dingin dan cahaya rendah. Anda hanya perlu menyiramnya secara teratur.


• VIVAnews

Tadi Pagi, Kesehatan Sudomo Turun Drastis

Sosok Sudomo selalu ada di sepanjang kabinet Orde Baru. Terakhir ia menjabat sebagai Menkopolkam. Berakhirnya rezim Soeharto ikut meredupkan karirnya. Dan kini berita duka datang. Ia dinyatakan meninggal dunia pukul Rabu 18 April 2012 pukul 10.05 WIB di RS Pondok Indah.
Anak tertuanya, Biakto Putra menyatakan, kesehatan Sudomo pagi tadi terus menurun drastis, sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Kemarin masih tetap tidak stabil, tadi jam 10.05 pagi akhirnya beliau meninggal," ujar Biakto di Rumah duka RS Pondok Indah, 18 April 2012.

Biakto mengatakan, berdasarkan keterangan Dokter RS Pondok Indah, almarhum Soedomo mengalami serangan stroke, dan terjadi pendarahan di otak. "Pendarahan di otak yang cukup parah, sampai pagi tadi tidak sadar, masuk di ICU, kemudian pagi hari ini beliau wafat," katanya.

Ia mengaku kaget, bapaknya tersebut divonis menderita stroke. Pasalnya Soedomo selama ini kondisi kesehatannya cukup baik walau telah berusia 80 tahun lebih. "Saya cukup syok, selama ini Papa saya sehat-sehat saja, ini kena stroke, tidak ada record ke sana, tidak ada darah tinggi juga," kata Biakto. "Bapak ini kan ketua Yayasan Stroke Indonesia, saya kaget kenapa ketuanya bisa kena."

Setelah sempat disemayamkan di rumah duka RS Pondok Indah,  jenazah mantan Pangkomkaptib di era Orde Baru ini dibawa ke rumah almarhum di Jalan Sekolah Kencana IV, TM-19, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Jenazah Rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta Selatan pada Kamis, 19 April 2012. "Rencananya besok pagi jam 09.00 WIB di Makam Pahlawan Kalibata," ujar Biakto. (umi)