Kamis, 22 Maret 2012

Gebrakan Dahlan Efektif untuk Sementara

Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menilai gebrakan yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, efektif guna mendisiplinkan petugas pintu tol untuk sementara waktu.


"Dengan gebrakan Menteri BUMN tersebut membuat pimpinan PT Jasa Marga meningkatkan disiplin terhadap pegawainya. Namun, saya tidak tahu disiplin ini akan berjalan sampai kapan," kata Taufiq Kiemas di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (21/3).

Menurut dia tindakan Menteri BUMN yang membuka palang pintu tol Semanggi I, Jakarta, guna memperlancar arus kendaraan, bukan tindakan berlebihan. Namun hal seperti itu, kata dia, cukup satu kali saja dilakukan.

"Saya kira jika seorang menteri mendatangi pintu tol dan memerintahkan jajaran pimpinan PT Jasa Marga untuk memperlancar arus lalulintas, akan segera dilaksanakan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Taufiq juga menyayangkan jika tindakan tersebut membuat Dahlan Iskan menjadi sakit. Menurut dia, Dahlan Iskan tidak perlu sampai harus membuka palang pintu tol.

"Kalau buat saya, eman-eman tenaganya, karena Pak Dahlan memiliki penyakit seperti saya," katanya.

Menurut Taufiq, pola kepemimpinan seperti yang dilakukan Dahlan Iskan yang berani melakukan gebrakan di lapangan memang bisa menjadi contoh, tapi tak perlu sampai terlalu berkorban.

"Pola kepemimpinan seperti itu bisa saja, menteri sampai mengatur arus lalulintas di pintu tol menjadi lancar, siapa yang tidak takut," tuturnya.

Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, mengamuk di pintu tol dalam kota yakni Slipi I, di Jalan Gatot Subroto, jakarta, Selasa (20/3) sekitar pukul 06.30 WIB.

Dahlan Iskan saat itu berangkat dari rumahnya menuju ke kantor BUMN PT Garuda Indonesia untuk memimpin rapat dengan jajaran Direksi PT Garuda Indonesia, mulai pukul 07.00 WIB.

Saat akan memasuki pinto tol di Silipi I, ia melihat antrian kendaraan sangat panjang.

Ketika ia turun dari kendaraannya ke loket di pintu tol, ternyata dari tiga loket yang ada hanya dua loket yang dibuka, satu loket lainnya belum beroperasi.


SECARA KEWENANGAN

Secara kewenangan, aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengamuk di pintu tol Semanggi milik PT Jasa Marga Tbk sah-sah saja karena ia membawahi langsung BUMN. Namun jangan harap aksi semacam itu dilakukan tol di luar Jasa Marga, karena secara kewenangan bukan menjadi koridornya Kementerian BUMN.

"Itu kan teguran dari menteri BUMN kepada BUMN, untuk memperbaiki kinerjanya, bukan tol-nya yang dilihat tapi dia terhadap BUMN Jasa Marga, jadi kalau nanti Pak Dahlan di tol Tangerang-Merak (PT Marga Mandala Sakti) macet, yaa nggak bisa dia buka seperti itu, bukan bawahannya kan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Ahmad Gani Ghazali, di kantornya, Kamis (22/3/2012)

Menurutnya aksi membuka pintu tol dan menyebabkan penggendara masuk tol secara gratis secara undang-undang memang menyalahi. Namun ia menekankan apa yang dilakukan Dahlan sebagai kritikan kepada Jasa Marga yang merupakan binaan langsung kementerian BUMN.

"Dari sisi aturan kan mengatakan kalau yang bisa masuk jalan tol kan yang membayar tol, itu berarti meyalahi undang-undang. tapi itu saja teguran pada Jasa Marga, tapi kan Pak Dahlan biang kalau Jasa Marga mengalami kerugian tagih ke saya, gitu kan," katanya

Selasa kemarin (20/3/2012), Dahlan Iskan melakukan aksi heboh dengan membuka paksa pintu tol Senayan yang belum juga beroperasi. Mantan Dirut PLN ini gerah, karena antrean yang panjang. Imbauan untuk mengurai kemacetan di pintu tol sejatinya telah dilakukan Dahlan tiga bulan lalu.

Dahlan mengaku, setiap menemukan pintu tol yang antreannya panjang, ia pun mengirimkan pesan singkat alias short message service (SMS) kepada direksi BUMN tol tersebut. Namun hingga peristiwa hari itu, Dahlan sudah kehilangan kesabaran dengan kinerja Jasa Marga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar